Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kota Administrasi Jakarta Barat

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :
  • MATOS ZAT ADIKTIF TERKUAT DI DUNIA PENGGANTI ASPAL DAN BETON
Produk atau jasa ini sudah tidak dijual, silakan hubungi perusahaan bersangkutan untuk keterangan lebih lanjut.

MATOS ZAT ADIKTIF TERKUAT DI DUNIA PENGGANTI ASPAL DAN BETON

Update Terakhir
:
12 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Unit
Dilihat Sebanyak
:
421 kali
Harga
CALL
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail MATOS ZAT ADIKTIF TERKUAT DI DUNIA PENGGANTI ASPAL DAN BETON

MATOS CAIRAN TERKUAT DI DUNIA SOLUSI PENGGANTI ASPAL DAN BETON LEBIH MURAH DI INDONESIA DAN DUNIA Innovation Through Road Construction Technology ( Inovasi Dalam Tehnik The Real Soil Stabilizer” Profil Produk Matos adalah bahan stabilisasi dan pemadatan ( solidifikasi) tanah dan juga sebagai zat additif untuk mempertahankan fungsi tanah terutama kesuburannya, produk ini berupa material serbuk halus/ tepung terdiri dari komposisi logam dan garam/ mineral anorganik dan lain-lain, bersumber dari air laut, aman untuk makhluk hidup dan ramah lingkungan. Fungsi Matos Apabila partikel tanah kita lihat secara mikroskopis, maka pada permukaan tanah tersebut terdapat lapisan air yang tipis, kira-kira ketebalannya 0, 5 m. Lapisan ini memiliki kekuatan yang luar biasa, kira-kira 2.000 kg untuk setiap 1 cm2, untuk memindahkan lapisan air ini, dibutuhkan energi yang besar. Sifat air yang melekat ini agak berbeda dengan air biasa yang kita ketahui. 1 cc = 1 gram pada suhu 40C untuk air normal, tetapi air ini adalah 1 cc = 1, 4 gram. Air ini dapat bergerak dengan arah horizontal tetapi tidak dapat bergerak secara vertikal. Air inilah yang menghambat semen menjadi keras. Terbentuknya humus adalah dengan melarutnya tanaman-tanaman yang sudah mati kedalam air yang menempel pada permukaan tanah dan humus ( humic acid/ RCOOH) ini menghambat terjadinya kontak antara kation kalsium ( Ca+ + ) pada semen dan anion ( -) dari partikel-partikel tanah. Pada saat penggunaan MATOS, kita harus melarutkannya ke dalam air pada tingkat kelarutan ( molaritas) 10% . Beragamnya komponen MATOS memperlemah fungsi negative dari humus dan akan menurunkan kadar humus itu sendiri. Kemudian, kation kalsium ( Ca+ + ) pada semen dapat menempel langsung dipermukaan tanah. MATOS melarutkan asam humus ( humic acid) yang terdapat di dalam tanah serta menghilangkan efek penghambatan ikatan ion, sehingga partikel tanah menjadi lebih mudah bermuatan ion negative ( anion) , sehingga kation Ca+ + dapat mengikat langsung dengan mudah pada partikel tanah. MATOS membantu menyuplai lebih banyak ion pengganti dan membentuk senyawa asam alumunium silica sehingga membentuk struktur sarang lebah 3 dimensi diantara partikel-partikel tanah. Kalau pencampuran semen yang mengandung sulfur ( SO3) dengan tanah tidak melibatkan MATOS, maka ketika bercampur dengan air tanah atau terkena air hujan, akan menghasilkan sulfuric acid yang menyebabkan terjadinya keretakan, dimana reaksi kimianya sebagai berikut : SO3 + H20 = H2SO4. Hal ini akan berbeda jika dilibatkan MATOS, dimana pada saat terjadi pengikatan semen pada partikel tanah dan mengering karena reaksi dehidrasi, akan terbentuk kristal-kristal yang muncul diantara campuran semen yang mengikat partikel tanah, kristal-kristal tersebut menyerupai jarum-jarum, secara intensif akan bertambah banyak dan membesar yang nantinya membentuk rongga-rongga mikron yang bisa menyerap air ( porositas) , sehingga tidak akan terjadi keretakan. Aplikasi Matos A. Untuk Meningkatkan Kualitas Lapisan Tanah 1. Pembuatan jalan tanah, landasan pacu pesawat terbang dan lahan parkir. 2. Pembentukan bantalan rel kereta. 3. Pembuatan areal lahan yang luas di kawasan perumahan ( tempat bermain dan taman) . 4. Pembuatan lantai gudang dan pabrik. 5. Pembuatan paving untuk pejalan kaki/ trotoar dan kendaraan bermotor. 6. Pembentukan tanah padat untuk areal fasilitas olah raga, seperti lapangan tenis, sepeda balap dan jalan setapak di lapangan. 7. Konstruksi sub base jalan untuk lapisan dibawah aspal hotmix. 8. Konstruksi sub base jalan pada areal jalan yang tergenang air atau di rawa. B. Untuk Pekerjaan Pondasi Tanah 1. Menstabilkan areal pondasi tanah yang labil. 2. Untuk menstabilkan tanah dibawah lantai kerja pada pekerjaan struktur bangunan. 3. Pondasi tanah untuk pekerjaan pembangunan tower, tiang listrik, tiang telepon, rambu jalan dan patok. 4. Memperbaiki retakan tanah akibat gempa. 3. Untuk Pembuatan Lapisan Tanah Yang Tidak Kedap Air ( Resapan) 1. Perbaikan lapisan dasar sungai, danau dan rawa. 2. Pemadatan jalan yang rusak akibat erosi oleh air dan banjir. 3. Menstabilkan lereng sekaligus menyeimbangkan pertumbuhan tanaman merambat dan rumput di atasnya ( cover crop) . 4. Perbaikan lapisan permukaan tanah yang berdebu. 4. Untuk Pembuatan Lapisan Tanah Yang Kedap Air 1. Pembuatan bak penampung air/ reservoir. 2. Pembentukan lapisan tanah kedap air pada tempat penampungan sampah. 3. Pembuatan kolam ikan dan tambak udang. 4. Pembuatan tempat penampungan limbah cair ( IPAL) . Keunggulan Matos 1. Memiliki kekuatan menahan beban sesuai yang dibutuhkan. 2. Memiliki tingkat porositas/ daya resap untuk air yang baik. 3. Anti retak. 4. Hemat waktu, sangat mudah dalam pengerjaannya, sekalipun dengan cara manual. 5. Hemat biaya konstruksi dan perawatan, relatip lebih murah dibandingkan dengan cara konvensional. 6. Sangat efektif dan efisien, terutama digunakan di daerah yang sulit batu dan pasir sebagai bahan baku LPA dan LPB. 7. Kesat/ tidak licin dan tidak berdebu. 8. Semakin kena air konstruksi semakin kokoh. 9. Terbuat dari bahan air laut ( inorganik metal salt) . 10. Ramah lingkungan, mengikat Ca+ + , menetralisir zat racun. Konstruksi Jalan) Jalan merupakan sarana pokok dalam transportasi darat, oleh sebab itu kita perlu mengenal jalan secara mendalam baik secara teknologi maupun ekonomi dan manfaatnya. Dibawah ini akan kami usulkan kepada Pemerintah Kabupaten, Propinsi maupun Pusat suatu inovasi yang dapat meminimalisirkan biaya dan memenuhi standard teknologi sehinga pembangunan jalan di Indonesia ini makin pesat yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebelum kita mengkaji inovasi tersebut sebaiknya kita kenali dulu jalan berdasarkan : Struktur dari jalan itu sendiri yang terdiri dari 2 bagian yaitu : a. Bagian Badan Jalan Perencanaan badan jalan ini sangat menentukan kenyamanan dari pemakai Jalan itu karena ditentukan oleh perencanaan horizontal alinyemen dan vertical alinyemen dimana jalan tersebut lurus atau menikung atau menurun maupun mendaki, selain itu apakah tanah dasarnya perlu digali atau ditimbun sangat tergantung dari perencanaan jalan itu sendiri dimana badan jalan sering disebut lapisan sub grade. b. Bagian Konstruksi Jalan ( Perkerasan Jalan) . Perencanaan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari bahan perkerasannya yang kita kenal andalan konstruksi perkerasan flexible atau perkerasan rigid atau kaku, Konstruksi perkerasan ini secara umum dapat dibagi dalam beberapa lapis yaitu : - lapisan pondasi dasar ( Sub base ) - lapisan pondasi atas ( Base ) - lapisan pondasi permukaan atas Aus ( Surface ) apabila konstruksi perkerasan sudah ada dan memerlukan peningkatan tebal maka antara permukaan lapisan atas ( Aus ) diberi satu lapisan yang diberi nama lapisan perata atau pengikat disebut leveling chose atau binder chose. 2. Kelas Jalan menurut fungsinya : Kelas jalan secara fungsi lalu lintasnya oleh pemerintah ditentukan berdasarkan kemampuan menahan beban dan jumlah lalu lintas dahulu diberi kelas I, II, IIIa dan IIIb, namun sekarang kita banyak mengenal kelas jalan yaitu : - Jalan Utama - Jalan Skunder - Jalan Kolektor - Jalan Penghubung / Produksi 3. Kelas Jalan menurut pembangunan, pengelolaan serta pemeliharaannya adalah: - Jalan Tol - Jalan Negara - Jalan Propinsi - Jalan Kabupaten - Jalan Perkebutan / Pertambangan Untuk membangun jalan baik jalan Tol, Negara, Propinsi, Kabupaten, Perkebunan dan pertambangan sudah semestinya disesuaikan dengan dana yang ada atau Anggaran Pendapatan Daerah atau persediaan dana perusahaan mengingat pembangunan jalan merupakan investasi yang cukup besar dan sudah barang tentu harus dikaji melalui kelayakan pembangunan usaha perkebunan atau pertambangan itu sendiri, sehingga dalam pembangunan jalan harus dipertimbangkan dengan 2 perinsip yaitu : 1. Konstruksi harus mampu mendukung beban berat dan trafik yang padat dan harus mampu mengatasi kendala atau hambatan di musim penghujan. 2. biaya semurah – murahnya dan harus mampu mendukung transportasi produksi kebun atau tambang untuk mengirim hasil kebun atau tambang dari tempat panen atau penggalian ke pabrik dan atau dari pabrik ketempat pemasaran. Dari kedua hal tersebut diataslah maka kami mengusulkan adanya inovasi baru dalam lapisan perkerasan ini yang memenuhi standard teknologi dan kemudahan dalam pelaksanaannya serta murah biayanya dan dapat memakai bahan material yang ada disekitar lokasi dengan mencampurnya dengan suatu bahan additive tertentu yang kita sebut stabilisasi. Dalam inovasi ini kami mengusulkan macam - macam bahan additive untuk lapisan – lapisan tersebut : 1. lapisan badan jalan ( Sub Grade ) kita beri bahan additive berupa semen, coral jagung, pasir , serta bahan kimia tertentu. 2. lapisan sub base kita beri bahan additive berupa semen, pasir, koral jagung, tanah laterit yang dicampur dengan bahan kimia tertentu. 3. lapisan base kita beri bahan additive berupa semen, pasir, koral jagung, tanah laterit dan bahan kimia tertentu dengan campuran yang kental. 4. lapisan surface atau permukaan kita beri perkerasan berupa perkerasan san silt. Dari keempat inovasi inilah kita kaitkan jalan yang akan dibangun baik jalan perkebunan/ pertambangan, dan kabupaten yang lapisan 1, 2 dan 3 dijadikan satu dan ditambah dengan lapisan ke 4. sedangkan untuk jalan Propinsai atau Negara perlu dibagi dalam 3 lapisan yaitu lapisan 1 dan 2 menjadi satu, kemudian lapisan 3 dan 4 dimana untuk lapisan ke 4 ini dapat dikembangkan lagi menjadi lapisan kaku ( rigid ) tergantung dari kepadatan trafik dan berat beban yang akan melaluinya. Untuk pelaksanaan konstruksi ini kami selaku Aplikator dan telah memiliki hasil – hasil uji coba di Laboratorium PUSLITBANG Jalan di bandung yang telah memakai bahan kimia berupa : 1. Road Packer 2. Polycom 3. Conaid 4. Matos Tanah yang diberi matos memiliki: daya tukar ion yang tinggi, daya serap dan daya ikat ion yang sangat kuat, struktur pori-pori mikro yang terbentuk sangat Campurkan Matos dengan semen dan tanah yang akan dikerjakan Matos melarutkan asam humus yang ada di dalam tanah serta menghilangkan penghambat ion disekitar butiran halus tanah Matos memberikan pengganti ion dan membentuk senyawa asam alumunium silica dalam struktur sarang lebah Tanah yang diberi matos memiliki: daya tukar ion yang tinggi, daya serap dan daya ikat ion yang sangat kuat, struktur pori-pori mikro yang terbentuk sangat banyak Tanah menjadi lebih baik karena dapat: menyerap zat makanan, menyerap udara Terima kasih atas kerjasamanya dan semoga kita bisa membuat Indonesia lebih hijau. Hormat saya
Tampilkan Lebih Banyak